SUBANG – Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ikhlas Raudlatul Ulum Tenjolaya Kasomalang Ustadz Atep Abdul Gofar menyambut gembira, terkait Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Ari Budi Setiadi meresmikan Desa Pesantren Berbasis Digital.
Menurut Ustadz Atep, desa pesantren berbasis digital ini, merupakan cita-citanya sejak lama. Dengan begitu, kedepan pondok pesantren bisa menguasai dunia dengan tekhnologi internet. Karena sekarang ini, semua urusan tidak terlepas dari digital.
“Ini merupakan cita-cita kami sejak awal, karena kenapa di Ponpes ini ada SMP, dan SMK jurusannya komputer, tujuan kita ini, bahwa santri itu harus menguasai dunia dengan tekhnologi internet yang ada di desa pesantren berbasis digital,” ujar Ustadz Atep kepada wartawan di Subang, Kamis (18/6/2020).
“Semua ini berkat Raja Lembaga Adat Karatwan (LAK) Rahyang Mandalajati Evi Silviadi SB, yang sudah mempelopori desa pesantren berbasis digital ini,” imbuhnya.
Selain itu lanjut Ustadz Atep, tidak sedikit perkonomian di daerah bisa tumbuh karena adanya pesantren.
“Apalagi di sini, hampir 50 persennya santri yang belajar di Ponpes ini yang tidak mampu. Sehingga para santri ini, belajar hidup mandiri di pesantren saya ini, yang akhirnya bisa bertahan dan berhasil. Terlebih dengan adanya dukungan desa pesantren berbasis digital ini,” tandas Ustadz Atep
Dengan adanya Desa Pesantren Berbasis Digital ini kata Ustadz Atep, akan mendongkrak Ponpes yang dipimpinnya itu.
Direktur Badan Aksesibilitas Komunikasi dan Telekomunikasi Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo Anang Latif menegaskan, dengan adanya program desa digital ini, tentunya persoalan IT ini sangat penting bagi masyarakat yang berada di pelosok desa.
Terlebih kata Anang, ketika desa yang tidak tersentuh oleh internet karena blank spont, Kemenkominfo bersama operator berusaha memperbaiki persoalan signal.
“Insyaa Alloh Pemerintah hadir di sini untuk memperbaiki permasalahan signal, yang dikeluhkan oleh 13 ribu desa saat ini,” tegasnya.
Diakuai Anang, persoalan jaringan yang masih menjadi kendala saat ini, yakni persoalan di desa-desa yang belum ada signal, dan BAKTI Kemenkominfo, yang diperintahkan Presiden untuk menyelesaikannya. Termasuk permasalahan jaringan di 3 desa digital, yang sudah ada di Subang.
Dia juga menyebutkan dengan adanya desa pesantren berbasis digital, di Ponpes Al-Ikhlas Raudlatul Ulum merupakan ponpes berbasis digital pertama yang dikunjunginya, maka Ia memiliki perhatian khusus terhadap desa pesantren berbasis digital ini.
“Saya baru pertama kali melihat ada ponpes berbasis digital ini, sekaligus memiliki balai latihan kerja, yang bisa mendidik kawasannya menuju tekhnoligi informasi, ini sangat luar biasa,” pungkas Anangm
Discussion about this post